Mint
by Safira Rizkia
Selasa, 06 Mei 2014
Rabu, 29 Mei 2013
SISTEM KOLID
standar kompetensi : Menjelaskan system dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Kompentesi Dasar : Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada di sekitar
Pembuatan Koloid
Tujuan : Membedakan serta memahami pembuatan koloid secara dispersi dan kondensasi
Teori :
Ukuran partikel koloid terletak antara partikel larutan sejati dan partikel suspensi. Oleh karena
itu,sistem koloid dapat di buat dengan pengelompokan (agregasi) partikel sejati atau menghaluskan
bahan dalam bentuk kasar kemudian didispersikan ke dalam medium pendispersi.
Cara pembuatan koloid antara lain :
· Cara kondensasi yaitu dari partikel halus ke partikel koloid.
Cara ini dapat di lakukan melalui reaksi-reaksi kimia, seperti reaksi redoks, hidrolisis, dan dekomposisi rangkap, atau dengan pergantian pelarut.
· Cara dispersi, yaitu dari partikel kasar ke partikel koloid. Cara dispersi dapat di lakukan secara mekanik, peptisasi atau dengan loncatan bungan listrik (cara busur Bredig)
Alat dan Bahan
A. Alat :
1. Lumpang
2. Gelaskimia
3. Tabung reaksi dan rak
4. Pembakar spirtus
5. Pengaduk kaca
6. Kaki tiga dan kasa kawat
7. Gelas ukur
8. Labu erlenmayer
9. Pipet tetes
10. Neraca
B. Bahan :
1. Gula pasir
2. Serbuk belerang
3. Agar-agar
4. Minyak tananh
5. Larutan FeCl₃ jenuh
6. Larutan sabun
7. Aquadest
Cara kerja :
Percobaan A : pembuatan sol dengan cara dispersi
· Sol belerang dalam air
1. Campurkan 1 bagian gula dengan 1 bagian belerang, dan gerus dengan alus dan lumpang sampai halus
2. Ambil 1 bagian campuran dan campurkan denfgan 1 bagian gula,lalu gerus sampai halus
3. Ulangi langkah nomor 2 sampai empat kali. Ambil 1 bagian campuran keekmpat dan tungkan campuran itu ke dalam gelas kimia yang berisi 50ml air. Kemudian aduk campuran ini. Amati hasilnya
· Sol agar-agar dalam air
1. Ambil agar-agar sebanyak 2 spatula kaca dan larutkan ke dalam gelas kimia yang berisi 25 ml air mendidih
2. Dinginkan campuran itu dan perhatikan apa yang terjadi. Cara ini di sebut peptisasi
Percobaan B : pembuatan sol dengan cara kondensasi
1. Panaskan 50 ml air dalam gelas kimia 100 ml sampai mendidih
2. Tambahkan larutan FeCl₃ jenuh setetes demi setetes sambil di aduk hingga larutan menjadi merah coklat. Amati hasilnya
Percobaan C : pembuatan emulsi
1. Masukkan 1 ml minyak tanah dan 5 ml air ke dalam suatu tabung reaksi. Guncangkan tabung dengan keras setelah terlebih dahulu di sumbat dengan tutup gabus atau karet. Letakkan tabung reaksi di rak.
2. Masukkan 1 ml minyak tanah , 5 ml air dan 15 tetes larutan sabun ke dalam tabung reaksi lain. Guncangkan tabung dengan kuat dan letakkan di rak. Amati kedua tabung tersebut
Percobaan D :
1. Tuangkan 50 ml susu kedalam gelas kimia
2. Tambahkan 5 ml asam asetat/asam cuka ke dalam gelas kimia tersebut
3. Amati apa yang terjadi
Hasil pengamatan :
Percobaan
|
Kegiatan pembuatan
|
Hasil
|
A
|
Sol belerang (dispersi)
|
Warnanya keruh dan masih terdapat endapannya
|
Sol agar-agar (dispersi)
|
Kental,keruh dan ada endapannya
| |
B
|
Sol Fe(OH)₃ (kondensasi)
|
Merah ke coklatan
|
C
|
Campuran air dan minyak tanah
|
Bercampur,warna keruh dan ada busa
|
Campuran minyak tanah,air dan sabun
|
Campur,keruh dan busannya lebih banyak
| |
D
|
Koagulasi
|
Terjadi penggumpalan saat di teteskan
|
Pertanyaan :
Jelaskan perbedaan pembuatan koloid secara dispersi dan kondensasi
- Cara dispersi : semua molekul dan ion jika di campurkan akan menjadi partikel koloid
- Cara kondensasi : untuk mencampurkannya menjadi koloid di perlukan adanya penggancuran pada partikel kasar.
Apa fungsi gula dalam pembuatan belerang ?
= Sebagai zat yang membantu belerang membentuk koloid dalam air karena sifat gula yaitu akan membuat larutan di dalam air
. Apa yang terjadi pada saat larutan FeCl₃ jenuh di teteskan ke dalam air mendidih ? Tuliskan apa reaksi kimianya
= Warnanya terbentuk merah kecoklatan dan partikelnya menyebar ke seluruh cahaya FeCl₃ + H₂O → Fe(OH)₃ + HCl
Kesimpulan :
Dari percobaan di atas, dapat kita ketahui bahwa kondensasi merupakan cara pembuatan koloid yang awalnya merupakan larutan. Sedangkan dispersi adalah cara pembuatan koloid yang awalnya berupa suspensi. Minyak merupakan zat yang tidak larut dalam air. Tetapi ketika di tambahkan detergen, larutan dapat larut di dalam air
Rabu, 22 Mei 2013
MEMPERKIRAKAN PH LARUTAN
Standar Kompetensi : Memahami sifat – sifat larutan asam basa, metode pengukuran dan penerapannya
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan teori – teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan
Teori :
Untuk mengetahui suatu larutan bersifat asam atau basa dapat dilakukan dengan menggunakan indicator kertas lakmus. Namun, apabila ingin mengetahui berapa pH suatu larutan diperlukan indicator universal atau pH meter. Ada juga cara lain, yaitu dengan menguji larutan terebut dengan beberapa larutan tersebut dengan beberapa indicator yang telah diketahui trayek pH nya seperti pada tabel .trayek pH dan perubahan warna beberapa larutan indicator.
No.
|
Indikator
|
Perubahan Warna
|
Trayek pH
|
1.
|
Metil Jingga
|
Merah – Kuning
|
2,9 – 4,0
|
2.
|
Metil Merah
|
Merah – Kuning
|
4,2 – 6,3
|
3.
|
Bromtimol Biru
|
Kuning – Biru
|
6,0 – 7,6
|
4.
|
Fenolftalein
|
Tak berwarna – Merah
|
8,3 – 10,0
|
5.
|
Lakmus
|
Merah – biru
|
5,5 – 8,0
|
Indikator asam dan basa adalah zat yang dapat memberikan warna yang berbeda pada larutan asam dan basa. Melalui perbedaan warna tersebut akhirnya dapat diperkirakan kisaran pH suatu larutan. Trayek perubahan warna adalah batasan pH dimana terjadi perubahan warna indikator. Salah satu indikator yang umum digunakan dalam pengujian larutan asam dan basa adalah kertas lakmus. Kertas lakmus terdiri dari 2 warna yaitu lakmus biru dan lakmus merah. Jika larutan bersifat asam, maka kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah, sedangkan kertas lakmus merah tidak akan berubah warna (tetap berwarna merah). Jika suatu larutan bersifat basa, maka kertas lakmus biru tidak akan berubah warna (tetap biru) sedangkan kertas lakmus merah akan berubah warna menjadi biru. Namun jika tidak terjadi perubahan warna kertas lakmus (lakmus biru tetap biru dan lakmus merah tetap merah) maka larutan tersebut bersifat netral.
Tujuan : Memperkirakan pH beberapa larutan dengan menggunakan kertas lakmus dan beberapa larutan indicator asam basa
Alat dan Bahan :
1. Tabung Reaksi
2. Pipet Tetes
3. Rak Tabung
4. Larutan A, B, C
5. Air sumur
6. Air sungai
7. Air Cucian Beras
8. Air Sabun
9. Air Kelapa
10. Air Teh
11. Larutan Indikator Asam Basa : MM, MJ, BTB dan PP
Cara Kerja :
1. Masukkan masing – masing larutan yang akan diperiksa ke dalam tabung reaksi sebanyak 1/4 tabung
2. Uji sifat larutan dengan kertas lakmus merah dan biru, catat perubahan warna yang terjadi
3. Masukkan larutan A ke dalam empat buah tabung reaksi sebanyak 1/4 tabung
4. Teteskan dengan menggunakan pipet tetes larutan indicator Metil Merah pada tabung 1, Metil Jingga pada tabung 2, Bromo Timol Biru pada tabung 3 dan Fenol Ftalein pada tabung 4
5. Amati perubahan warna yang terjadi
6. Lakukan hal yang sama (langkah 3 – 5) pada larutan yang lain
Hasil Pengamatan :
1. Pengujian dengan kertas lakmus
No.
|
Larutan
|
Perubahan Warna
|
Perkiraan pH
| |
Lakmus Merah
|
Lakmus Biru
| |||
1.
|
A
|
Biru
|
Biru
|
7,8
|
2.
|
B
|
Ungu
|
Biru
|
5,5 - 8,0
|
3.
|
C
|
Merah
|
Merah
|
≤ 5,5
|
4.
|
Air Sumur
|
Merah
|
Biru
|
5,5 - 8,0
|
5.
|
Air Sungai
|
Merah
|
Biru
|
5,5 - 8,0
|
6.
|
Air Pam
|
Merah
|
Biru
|
5,5
|
7.
|
Air Teh
|
Merah
|
Biru
|
5,5
|
8.
|
Air Cucian Beras
|
Merah
|
Biru
|
5,5
|
9.
|
Air Kelapa
|
Merah
|
Ungu
|
5,5
|
2. Pengujian dengan larutan indikator
No.
|
Larutan
|
Perubahan Warna
|
Perkiraan pH
| |||
MM
|
MJ
|
BTB
|
PP
| |||
1.
|
A
|
Kuning
|
Orange
|
Biru
|
Ungu
|
> 10
|
2.
|
B
|
Merah
|
Orange
|
Kuning
|
Tidak
Berwarna |
4,2 - 6,2
|
3.
|
C
|
PinkKeunguan
|
Merah
|
Merah
|
Tidak
Berwarna |
3,1 - 4,2
|
4.
|
Air Sumur
|
Kuning
|
Orange
|
Hijau
Kekuningan |
Tidak
Berwarna |
6,2 - 7,6
|
5.
|
Air Sungai
|
Kuning
|
Orange
|
Hijau Tosca
|
Tidak
Berwarna |
6,2 - 7,6
|
6.
|
Air Pam
|
Merah
|
Orange
|
Hijau
|
Tidak
Berwarna |
6,2 - 7,6
|
7.
|
Air Teh
|
Coklat
|
Coklat
|
Hijau Tua
|
Tidak
Berwarna |
6,2 - 7,6
|
8.
|
Air Cucian Beras
|
Orange
|
Orange
|
Kuning
|
Tidak
Berwarna |
4,2 - 6,0
|
9.
|
Air Kelapa
|
Merah
|
Orange
|
Kuning
|
Tidak
Berwarna |
4,4 - 6,0
|
Pembahasan :
1. Sebutkan larutan apa saja yang bersifat asam, basa dan netral!
2. Bagaimanakah nilai pH untuk larutan yang bersifat asam, basa dan netral?
Kesimpulan : Buatlah kesimpulan dari hasil pengamatan anda!
1. bersifat asam : asam asetat, asam sitrat, asam nitrat, asam fosfat, asam laktat.
bersifat basa : Alumunium Hidroksida, Kalsium Hidroksida, Magnesium Hidroksida, Natrium Hidroksida
bersifat netral : Natrium Klorida, Kalsium Karbonat, Kalium Nitrat, Kalium Karbonat, Natrium Fosfat, Amonium Klorida.
2. pH Asam : 1-6. pH Netral : 7. pH Basa : 8-14
Kesimpulan : Setelah melakukan semua percobaan diatas hasil yang diberikan oleh setia larutan berbeda-beda, ada yang bersifat asam/basa/netral.
Langganan:
Postingan (Atom)